"Free Your Mind for a Moment"
Welcome to My Blog

Laman

Selasa, 25 Januari 2011

Fakta Terbaru Dari Jejak UFO di Sleman

Lingkaran yang terbuat di Sleman akhirnya mendapakan penjelasan yang jelas.Faktanya adalah jejak Ufo di Sleman berupa crop circle itu adalah murni ulah perbuatan manusia atau rekayasa.

Rupanya para pelaku pembuat jejak Ufo ini tak lain dan tidak bukan beberapa mahasiswa yang kebetulan sedang liburan. Darimana fakta dibalik jejak Ufo di Sleman ini bisa terungkap? Dan apa benar yang punya ide kreatif itu adalah mahasiswa?

Hal ini adalah pengakuan salah seorang mahasiswa dari daerah Riau. Seorang mahasiswa MIPA di Jogja yang kebetulan tidak balik kampung ketika liburan, dan nekat mengikuti teman-teman di kampusnya ke Sleman. Menurutnya, yang sebenarnya mengharamkan info ini diterbitkan, circlecrop itu murni perbuatan dia dan teman-temannya yang lebih dari enam orang.

"Kami yang membuat jejak UFO ini adalah anak-anak Sains MTK dan Pertanian ", ungkap mahasiswa tersebut. Si mahasiswa memang cukup pintar soal Matematika dan gila internet. Sayangnya, si mahasiswa tidak mau memberi tahu menggunakan alat apa mereka membuatnya. Sebenarnya masih banyak lagi isi sms dan chat kami lewat FB yang sengaja tidak diterbitkan.

Secara logika, dapat kita ketahui mahasiswa gokil ini menggunakan pembajak sawah yang beroda, melihat dari hasil jejak crop circle yang disebut warga jejak UFO itu.

Lihat saja Padi yang mereka gilas jatuhnya searah. Menurut mahasiswa berambut cepak dan berkacamata ini, pembuatannya sangat rumit, mereka merancang dengan baik-baik menggunakan desain dan ilmu hitung Matematika dengan sangat teliti.

Darimana mereka terinsfirasi dan dapat contoh Jejak Ufo ini. Jejak UFO ini terinpirasi oleh beberapa jejak Ufo yang telah diketahui faktanya di beberapa tempat di Jerman dan California Amerika.

Mendapati jawaban alasan mereka membuat crop circle yang katanya jejak Ufo ini. Pertama, tentu saja mencoba dan mempraktekkan kemampuan Matematika terapan dan desain mereka, yang tidak disangka-sangka sebelumnya, berhasil dan bernilai seni tinggi serta diberitakan secara jor-joran di Tv swasta. Kedua, tentunya mahasiswa pintar-pintah dan cerdas ini ingin mencari sensasi.

Namun secara logika, seharusnya jika benar Ufo mendarat disana pastilah akan terbenam. Bayangkan saja, pesawat jet saja beratnya tidak kurang dari beberapa ton apalagi Ufo, pastilah ladang yang tanahnya sangat gembur itu langsung tenggelam. Logika bukan?

sumber : http://www.studentmagz.com

Senin, 24 Januari 2011

CROP CIRCLE TERLIHAT DI SLEMAN,YOYAKARTA

UFO Sleman Jogja yaaa...! Demikian perkiraan warga sekitar Sleman setelah melihat lambang misterius (Crop Circle) seperti bekas pendaratan pesawat Unidenfied Flying Object (UFO). Menurut sumber dari Wikipedia dituliskan bahwa kejadian tentang lambang seperti UFO Sleman Jogja ini bukan pertama kali terjadi di dunia. Crop Circle seperti yang ada di Sleman Jogja ini lebih sering terjadi di kawasan negara Inggris dan setidaknya ada 26 negara yang pernah melaporkan akan adanya lambang Crop Circle ini seperti Jepang dan Amerika. Berikut foto yang diperkirakan bekas pendaratan UFO di Sleman Jogja tersebut :
ufo sleman jogja

Untuk di Indonesia sendiri kejadian aneh seperti (yang diduga)UFO di Sleman Jogja ini baru pertama kali terjadi. Masih menurut Wikipedia, dibeberapa kejadian, lambang UFO ini sengaja dibuat oleh beberapa perusahaan untuk iklan product mereka atau oleh sekelompok orang untuk tujuan sekedar berunjuk rasa.

Jumat, 21 Januari 2011

Bagaimanakah Status Planet Pluto????



Puto
Status Pluto sebagai planet sudah lama diragukan para astronomi
Konferensi Persatuan Astronom Internasional yang berlangsung di ibukota Ceko, Praha, telah memutuskan Pluto bukan lagi sebuah planet.
Pada hari Kamis, Konperensi Persatuan Astronom Internasional berpendapat Pluto terlalu kecil untuk masuk sebagai planet.
Dan selama ini para astronom memang sudah meragukan status Pluto sebagai planet ke sembilan dalam tata surya kita.
Pluto, bongkahan es kecil di ruang angkasa, memang menjadi planet terkecil dalam tata surya sejak ditemukan pada tahun 1930.
Obyek yang tidak mengandung kehidupan ini sudah lama terancam pengusiran dari kelompok elit sembilan planet dalam tata surya.
Planet kerdil
Dengan semakin banyaknya temuan tentang Pluto, para astronom semakin tidak yakin dengan pemberian status planet pada Pluto.
Dan pada tahun 1990-an, dengan kemampuan teleskop yang makin meningkat, terlihat bahwa banyak obyek lain yang mirip Pluto di kawasan ruang angkasa yang disebut Sabuk Kuiper.
Tata Surya
Pluto memerulkan waktu 247 tahun untuk mengelilingi matahari
Para astronom juga menyadari bahwa orbit Pluto amat berbeda dengan delapan planet lain di Tata Surya, karena pluto memerlukan waktu 247 tahun untuk mengelilingi matahari.
Namun pukulan terbesar atas Pluto terjadi ketika beberapa tahun lalu ditemukan sebuah asteroid yang disebut 2003 UB313 di kawasan yang sama tetapi benda itu memiliki ukuran yang lebih besar dari Pluto.
Upaya pertama adalah memperluas definsi planet sehingga Pluto bisa masuk dengan menyebut planet-planet yang lebih kecil sebagai planet kelas pluton.
Namu para ahli geologi menolak istilah tersebut karena nama itu sudah mereka gunakan untuk sejenis bebatuan yang tebal.
Untuk itu para astronom internasional yang bersidang selama hampir dua minggu di Praha memutuskan untuk menyusun definisi baru bagi sebuah planet, dan Pluto tidak memenuhi syaratnya.
Pluto kini mendapat status sebagai planet kerdil.
Obyek-obyek lain yang mirip dengan Pluto seperti bulannya Pluto, Charon, dikelompokkan sebagai obyek Plutonian. Sementara obyek lainnya yang mengelilingi matahari disebut sebagai benda kecil di tata surya.
BELIEVE IT OR NOT.......................!!!!

Rabu, 19 Januari 2011

PLANET BARU




Jakarta (Antara News) - Penemuan "dunia tirta" baru (planet serupa Bumi yang berlimpah air) yang mengorbiti satu bintang dalam jarak 40 tahun cahaya menjadi planet pertama yang diketahui mirip Bumi dan membuat manusia menjadi cukup dekat untuk bisa mengendus atmosfernya, kata para astronom seperti dikutip jurnal Nature.

Dinamai GJ 1214b, ukuran planet ini hanya sekitar 2,7 kali ukuran Planet Bumi dengan massa kira-kira 6,5 kali lebih berat dari Bumi.

Berdasarkan berat jenisnya, para ilmuwan mengira GJ 1214b mengandung 3/4 air likuid dengan inti padat dari besi dan nikel serta atmosfer hidrogen dan helium yang merupakan mirip dengan Bumi.

Namun dalam banyak cara lainnya, planet ini adalah "binatang kejam yang sangat berbeda" dari Bumi yang kita tinggali, kata para ilmuwan.

"Pada dasarnya ini adalah satu samudera luas," kata kepala peneliti David Charbonneau dari Pusat Astrofisika Smithsonian, Universitas Harvard, Cambridge, Massachusetts.

"(Di planet ini) tidak ada satu pun benua yang mengambang di atas atau menyeruak dari air."

Lebih dari itu, GJ 1214b lebih panas dibandingkan Bumi dan atmosfernya sepuluh kali lebih tebal dibandingkan planet kita, kata para peneliti.

Hal ini mungkin membuat apapun sulit untuk hidup seperti selama ini kita ketahui. Untuk para pemula, tekanan atmosfer terhadap permukaan planet itu besar sekali dan cahaya yang sangat sedikit sulit menembus kabut demi mencapai samudera planet tersebut.

Planet baru menyerupai Bumi ini tetaplah sangat asing.

Planet Super-Earth baru itu ditemukan dengan menggunakan proyek MEarth, satu unit perangkat teleskop kecil berbasis di Bumi yang digunakan untuk mendeteksi perubahan dari menit ke menit dari kekuatan cahaya bintang-bintang merah nan redup yang disebut dengan M dwarfs (bintang cebol).

Kelipan periodik cahaya bintang bisa disebabkan oleh planet-planet yang secara terpisah transit atau mengitari bintang-bintangnya. Karena bintang cebol M dwarfs lebih buram ketimbang bintang-bintang seperti Matahari, maka menjadi lebih mudah menjejak pengurangan kekuatan cahaya yang disebabkan oleh planet-planet seukuran Bumi yang lebih kecil massanya.

Kendati GJ 1214b tidak langsung terlihat, perubahan pasti dalam cahaya bintang karena jejak perjalanannya, memungkinkan para astronom bisa menakar ukuran dan massa planet tersebut, yang nantinya menawarkan petunjuk-petunjuk terhadap komposisi planet itu.

Dan karena dunia tirta begitu dekat ke Bumi, demikian Charbonneau, teleskop optik yang berbasis di antariksa seperti Hubble atau Kepler bisa seharian digunakan untuk mengendus kandungan kimia pasti dari atmosfer planet serupa Bumi itu.

"Sejumlah cahaya dari bintang cebol itu menembus atmosfer planet serupa Bumi tersebut (seperti cahaya Matahari menembus Bumi), dan menempel pada fitur-fitur atom dan molekul apa saja yang ada," kata Charbonneau.

Secara keseluruhan, penemuan ini adalah "pencapaian yang menjadi tonggak" yang bisa menutup kesenjangan ilmiah dalam planetologi, kata Greg Laughin, ilmuwan astrofisika pada Universitas California, Santa Cruz, yang tidak terlibat dalam penelitian itu.

"Saya selalu membayangkan seperti apakah bentuk planet bermassa enam kali dari Bumi itu. Kini kita mengetahuinya. Planet itu benar-benar sangat berbeda dari sistem tata surya kita," kata Laughlin. (*)

Sumber: laman National Geographic dan Jurnal Natu
MAU PERCAYA MAU TIDAK YA TERSERAH ANDA.....................!!!